Jumat, 14 September 2012

Berlumur Pejuh Di Kereta

Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman tersebut akan menambah perbendaharaan fantasiku ketika aku ngloco sendiri maupun ngloco bareng dan akan menambah dahsyatnya muncratan pejuhku. Sinyal rangsangan seksual tersebut akan sangat cepat ditanggapi bila kita berhadapan dengan kelompok lelaki muda usia, pre adolescent, dimana produksi hormon lelaki jantan melimpah ruah setiap hari sedangkan saluran pelampiasannya terbatas karena norma yang berlaku dimasyarakat maupun keterbatasan dana sehingga akses untuk ngentotin memek menjadi terbatas pula. Pagi buta di KRL menuju Jakarta merupakan titik kumpulan gerombolan lelaki muda usia yang menjadi penglaju, commuter, pencari sesuap nasi di belantara ibukota maupun dengan alasan lain seperti sekolah, pekerja kasar dan lain lainnya. Aku ikut dalam arus penglaju tersebut, hari itu aku memakai slack kaos ketat low hang sehingga celah pantatku mengintip keluar, tanpa CD tentunya, baju putih kancing atas terbuka tiga buah karena anak kancingnya hilang entah kemana tipis transparant sehingga pentilku yang merah jambu tercetak samar dibalik baju dan sesekali mengintip keluar dari pinggir baju yang terbuka. Bertatapan mata dengan sekelompok anak muda yang memperhatikan penampilanku yang agak seronok, aku tersenyum sambil mengelus kontolku yang tercetak tegas di celana slack ketat yang aku pakai, mereka tidak menunjukkan tanda penolakan terhadap isyaratku... aku lanjutkan dengan beberapa kali mengusap pentil merah jambu yang tampak samar dibalik baju putih transparan yang aku pakai, mereka masih saja mencuri pandang terhadap aksiku dan masih juga tidak menunjukkan tanda penolakan. Berdesakan dipinggir peron menunggu tibanya KRL, disekitarku beberapa anak sekolah teknik yang terkenal badung, sambil merokok bercanda sesamanya terkadang saling dorong atau saling tarik seakan tidak ada persoalan dengan sekitar, memakai seragam sekolah dengan back pack, baju putih dan celana abu abu ketat kepaha mereka yang relatif kekar. Aku merapat kekelompok anak muda tersebut, sedemikan berdesakan di peron sehingga terkadang kontolku dengan mudah aku gesek gesekkan ke daging buah pantat yang masih kencang dan terkadang daging buah pantatku pula yang tergesek gesek kontol anak muda tersebut, aku ngaceng didalam celana slack kaos sehingga tonjolan kontolku membentuk tenda dan kontol anak muda tersebut juga terasa mengeras didalam celana seragamnya yang ketat, maklumlah hari masih sangat pagi matahari belum keluar dan biasanya kontol lelaki muda belia sedang keras kerasnya ngaceng berat pada saat itu. "Ngentot ah, Gue ngaceng berat neh" kata anak muda dibelakangku kepada teman disebelahnya "Gue juga, tadi nggak sempat ngloco" jawab temannya "Hmm..." aku tersenyum mesum KRL tiba diperon segera diserbu calon penumpang yang sudak nggak sabaran menunggu dari tadi, sradak sruduk sradak sruduk akhirnya KRL dalam sekejap penuh bahkan sampai keatas atap gerbong. Penuh sesak dengan berbagai rupa manusia dan berbagai rupa keperluan untuk segera ke Jakarta, panas berkeringat berdesakan dan aku tak dapat tempat duduk berdiri di gang berdesakan dan masih diantara kumpulan anak muda tadi. Kembali lobang pantatku disodok kontol dan aku respons dengan sedikit geolan pada pantatku, sebuah isyarat seksual, akh... sementara kontol ngacengku semakin ngaceng menyodok sela paha anak muda didepanku, dia diam saja. Sementara dua orang teman mereka duduk dipegangan tangan pada kursi gerbong mengapit kami yang berdiri dan mata tak berkedip mulut sedikit ternganga tonjolan kontol mereka juga segera membesar memandang aktifitas erotik kami persis didepan mata mereka, penumpang lain dalam gerbong tersebut larut dalam kesibukannya masing masing, ada yang kembali berusaha memejamkan mata sejenak sebelum tiba di Jakarta, ada yang membaca koran pagi yang udah lecek akibat desak desakan tadi, ada juga yang memandang hampa keluar jendela gerbong atau ada juga yang heboh sendiri menata kembali barang bawaan maupun barang dagangannya karena habis brantakan. KRL mulai bergerak lambat menuju Jakarta, udara di dalam gerbong mulai terasa mengalir walaupun masih panas oleh hawa manusia yang berjubel. Kembali terasa pepetan anak muda dibelakangku, kontolnya terasa semakin mengeras didalam celana seragamnya, aku goyangkan sedikit pantatku yang disodok olehnya, geol dan tangannya mulai meraba daging buah pantatku dan tangan anak muda yang sela pahanya aku jejelin kontolku mengelus kepala kontolku yang merekah sambil mengelus kontolnya sendiri. Laju KRL semakin kencang bergoyang kekanan kekiri berirama, suara celoteh penumpang masih saja ramai didalam gerbong sementara hunjaman tonjolan kontol anak muda di lobang pantatku semakin liar juga dan desahan nafasnya terasa dekat sekali mendengus dengus di belakang kupingku. "Hhh... sshhh... hhh... sshhh" "Mmm..." aku menggumam menikmati sentuhannya "Pantat loe kenyal bangeth... hhh... sshhh" "Mmm..." aku masih menggumam "Locoin kontol gue ye ampe mancrut.. sshhh" "Mmm..." gumamku Tanganku kebelakang merayap kearah tonjolan kontolnya dan membuka ritsleting celana seragam dan ploph! kontol anak muda sedang naik birahi melompat tegak ngaceng keluar dari sarangnya, aku elus mesra kepala kontolnya yang merekah membesar kaya helm Nazi, aku genggam gemes batang kontol yang berdenyut denyut, menjalar kearah jembutnya yang tipis baru tumbuh dan ke biji pelernya yang gede yang masih tersimpan didalam celananya. Dia semakin mendekatkan tubuhnya sehingga tonjolan kenyal otot dadanya bersentuhan dengan punggungku, masih mengikuti irama goyangan gerbong KRL kekanan kekiri kontolnya aku masukkan kecelah daging buah pantatku dan keluar masuk penuh nafsu kontol ngaceng keras milik lelaki muda belia menonjok nonjok celah pantatku sampai crroooth... crroooth... crroooth... arrgghhh... dia menumpahkan pejuhnya yang banyak kental anget membasahi bagian celah pantat celana slackku. Sementara anak muda yang sela pahanya menjepit lepas kontolku sambil mengusap usap kedua kontol, kontolku dan kontolnya kini berbalik arah menghadapku dengan kontolnya sudah tegang memerah berkilat keluar dari celana seragamnya dan tangannya meloco kontol yang membara itu, tanganku mengusap memilin pentilnya yang melenting menonjol tercetak dibaju seragamnya yang basah berkeringat crroooth... crroooth... crroooth... shhh... ohh kembali pejuh kental anget membasahi bagian depan celana slackku, kedua temannya yang duduk di pegangan tangan kursi KRL juga terangsang berat dari tadi melihat permainan kami bertiga didalam gerbong KRL tersebut, terbukti tampak noda pre cum diujung tonjolan kontol di celana abu abu mereka, keduanya juga segera mengeluarkan kontol mereka sambil mengerang perlahan kedua kontol itu memuncratkan pejuhnya juga kearah sisi kiri dan sisi kanan celana slackku hingga depan belakang kiri kanan celanaku berlumuran pejuh anak muda siswa sekolah teknik dipagi hari didalam gerbong KRL. Kereta mulai perlahan memasuki stasiun, mereka turun sambil tertawa tawa melihat diriku yang berlumuran pejuh masih ngaceng berat belum sempat muncrat, tapi aku tak perduli karena aku telah merasa berbahagia penuh kenikmatan dapat memuaskan lelaki muda pada hari itu dan yang lebih penting lagi sensasi tonjokan gesekan dan lelehan pejuh kontol mereka dan desahan erotik yang terbangkit oleh karenanya terekam dengan baik didalam memori perbendaharaan fantasiku. Di bawah tatapan aneh mata kondektur KRL aku turun di pemberhentian stasiun berikut dengan kontol masih ngaceng dan celana berlumuran pejuh... arrggh, ngloco dulu ah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar